KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN, SUMBAR
Sektor
pertanian diperkirakan masih akan menjadi tulang punggung pembangunan
perekonomian di Padang Pariaman pada 10-20 tahun yang akan datang. Oleh karena
itu sektor pertanian akan selalu
mendapatkan perhatian besar dan merupakan kegiatan utama dalam program
pembangunan perekonomian di daerah ini.
Pembangunan
pertanian sebaiknya fokus pada komoditas yang diunggulkan pada suatu kawasan
berskala ekonomi dan mempunyai target produksi dan kualitas yang disesuaikan
dengan peluang pasar yang ada. Pendekatan kawasan sangat strategis dalam
pengembangan suatu komoditas unggulan menuju tercapainya skala ekonomi dan
sekaligus meningkatkan efisiensi
pemasaran serta “bargaining position” dalam hal pemasaran yang akhirnya
berdampak terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Di
Padang Pariaman ada beberapa komoditas unggulan yang secara ekosistem cocok
atau mempunyai keunggulan kompetitif yaitu kelapa, kakao, sapi, jagung dan ikan
tuna, namun untuk pengkajian saat ini dipilih
tiga komoditas yaitu kelapa,
kakao dan sapi. Untuk mengembangkan komoditas-komoditas tersebut perlu adanya informasi yang lengkap
baik tentang potensi (faKtor biofisik,
SDM, teknologi dan kelembagaan agribisnis) dan masalah atau faktor-faktor yang
mempengaruhi pengembangan komoditas unggulan tersebut.
Berdasarkan
potensi dan masalah yang dihadapi dalam pengembangan tiga komoditas unggulan
tersebut telah disusun rancang bangun yang dituangkan dalam “Road Map” dan
dijabarkan dengan “Program Aksi” sekaligus denga kegiatan dan instansi yang
akan melaksanakannya.
Kondisi
kawasan yang diinginkan dengan adanya kajian ini adalah terciptanya suatu kawasan
agribisnis kakao, kelapa dan sapi baik secara parsial maupun terpadu dari
ketiga komoditas tersebut. Dengan demikian diharapkan komoditas unggulan dapat
mendorong percepatan pembangunan perekonomian di Padang Pariaman dan sekaligus dapat meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan
masyarakat secara umum.
Keberhasilan pengembangan komoditas unggulan nanti sangat tergantung kepada partisipasi,
keinginan dan kemauan petani/masyarakat dan yang lebih penting lagi adalah sejauh mana komitmen petani tersebut
untuk menerapkan dan mengembangkan
program atau kegiatan yang sudah disusun dalam Program Aksi. Disamping
itu juga sangat diperlukan peranan pemerintah dalam melakukan pembinaan dan
bantuan lain yang dibutuhkan untuk pengembangan komoditas unggulan tersebut secara
terprogram dan berkelanjutan.